Dimuat di Padang Ekspres edisi 8 Agustus 2015
Pawai telong-telong adalah simbol sejarah warga Padang melawan penjajah.
Menurut sejarahnya, pawai telong-telong menggambarkan perjuangan
masyarakat Pauh dan Kototangah merebut Loji Belanda (gudang rempah
rempah, red) yang ada di Muaro. Memasang telong-telong dengan jumlah
banyak menarik perhatian VOC kala itu.
“Inilah strategi perang yang diterapkan melalui kecerdasan pejuang
kita waktu itu. Semangat kebersamaan dan kecerdasan yang ditorehkan
pejuang dapat diwarisi oleh generasi muda untuk meningkatkan
kesejahteraan dan pembangunan di Kota Padang,” kata Wali Kota Padang
Mahyeldi Asharullah saat melepas pawai telong-telong di kawasan Danau
Cimpago, Purus, Kecamatan Padang Barat, Kamis (6/8) malam.
Sebanyak 2.245 peserta dari 11 kecamatan se-Kota Padang meramaikan
pawai yang digelar sejak pukul 20.00 sampai 22.00. Pawai dan karnaval
itu berhasil menarik antusias masyarakat dari berbagai penjuru Kota
Padang.
Acara dimulai dengan kelompok penggerak bendera dari SMK Taruna
Padang dan diakhiri rombongan peserta Kecamatan Lubukbegalung. Pawai
dimeriahkan 70 kendaraan becak bermotor, 40 unit mobil roda empat, serta
dua unit truk.
Para peserta menampilkan keunikan masing-masing daerahnya. Seperti
hasil panen utama berupa bengkuang dan durian. Ada juga yang membuat
miniatur kapal nelayan beserta tangkapan ikannya. Ada juga yang
menampilkan teatrikal kesenian pejuang melawan penjajah.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Wali Kota Padang Mahyeldi
Ansharullah melepas peserta telong-telong secara simbolis petanda
dimulainya kegiatan iring-iringan tersebut.
Kecamatan Padang Timur berhasil keluar sebagai juara I dan berhak
membawa hadiah uang senilai Rp 4 juta. Disusul Kecamatan Kuranji dengan
hadiah Rp 3 juta adan Kecamatan Padang Barat membawa uang Rp 2 juta.
“Semoga dengan kegiatan ini dapat menggugah kembali nilai-nilai
perjuangan warga Padang sehingga dapat membangkitkan semangat kita dalam
membangun daerah,” ujar Irwan Prayitno.
Kepada wartawan, Mahyeldi mengatakan, pelaksanaan pawai telong-telong
di kawasan Pantai Padang merupakan salah satu upaya untuk menguatkan
ikon wisata.
“Pawai yang menampilkan keragaman budaya dan pariwisata Kota Padang
dapat menarik minat investor asing untuk berinvestasi membangun Kota
Padang. Targetnya, tahun ini berdiri 8 hotel bertingkat dari para
investor asing. Dengan ultah ke-346 ini kita berharap Kota Padang
semakin maju dan sejahtera,” harapnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar