Sefni, Mahasiswi FMIPA Unand yang Berprestasi di Bidang Syarhil
Wartawan : Rifa Yanas - Padang Ekspres edisi 18 May 2015
Ikut Lomba Nasional, Latih Dai Cilik
Di sela kesibukan kuliah, Sefni aktif melatih anak-anak di sekitar
tempat tinggalnya. Dara berusia 21 tahun ini melatih anak-anak
berpidato, ceramah dan baca puisi.
Berkat bimbingannya, banyak yang meraih prestasi. Mahasiswi FMIPA
Universitas Andalas Padang itu, kini bersiap mengikuti MTQ mahasiswa
tingkat nasional di Universitas Indonesia (UI) Jakarta.
Sefni, anak bungsu kebanggaan Syofian dan Marinus yang tinggal di RT
01/RW 01 Nomor 23 Kelurahan Kotolua, Kecamatan Pauh, Padang. Sefni
kuliah di Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA) Unand.
Sefni salah seorang peserta syarhil Quran, bidang musabaqah yang
mengungkapkan isi kandungan Al Quran dengan cara menampilkan bacaan,
puitisasi/terjemah dan uraian yang menunjukkan kesatuan yang serasi.
Kepada Padang Ekspres, mahasiswi semester 6 ini mengaku jatuh cinta
pada pandangan pertama ke cabang syarhil yang terdiri dari tiga orang,
yang masing-masing bertindak sebagai pembaca ayat, pembaca
terjemah/puitisasi, dan pengungkap isi kandungan Al Quran.
“Pas melihat sinergi dan kesinambungan ketiganya itu yang membuat
Sefni tergila-gila pada bidang syarhil. Makanya jadi ikut syarhil juga,”
ungkap anak bungsu dari empat bersaudara ini.
Kecintaan terhadap cabang syarhil, katanya, juga karena bidang ini
dapat dikaitkan untuk membahas permasalahan-permasalahan di negeri kita
saat ini.
“Contohnya kasus korupsi. Di Al Quran kan ada penjelasannya. Nah,
nanti baru kita jelaskan bagaimana korupsi itu sesuai dengan apa yang
dimuat di Al Quran,” ujar Sefni.
Di bidang syarhil ini, banyak prestasi diraih Sefni. Di antaranya
juara 2 kompetisi syarhil antarkabupaten di Tanahdatar tahun 2010 dan
juara 1 kompetisi syarhil tingkat Agam-Bukittinggi di Jambu Air tahun
2011.
Terakhir tahun 2014, dalam ajang MTQ mahasiswa tingkat nasional di
Unand, Sefni bersama Indah Rahayu dan Widya Indiyani temannya sesama
dari FMIPA meraih juara 3.
”Hidup itu hanya sekali, jadi lakukan yang terbaik. Mudah-mudahan
tahun ini dapat lolos seleksi lomba MTQ mahasiswa se-Indonesia di
Universitas Indonesia bulan Agustus nanti,” harapnya.
Untuk persiapan seleksi perlombaan MTQ mahasiswa tingkat nasional,
Sefni mengaku sering berpidato sendiri di kamar dan berbicara lantang di
depan cermin serta menambah pendalaman materi.
Tidak hanya itu. Dirinya juga aktif menjadi pelatih dai cilik di
masjid dekat tempat tinggalnya, Masjid Ainul Muttaqin. Di masjid ini,
Sefni berbagi ilmu berpidato kepada murid SD dan SMP. Di sela kesibukan
jadwal kuliah, Sefni melatih generasi penerus bangsa itu.
Kurang dari seminggu jelang lomba pidato antar Taman Pendidikan Al
Quran (TPA) se-Kelurahan Kotolua bulan Ramadhan lalu, anak didik Sefni
berhasil meraih juara 2 tingkat SD dan SMP. Berkat usahanya, Masjid Ainul Muttaqin mendapat juara umum se-Kelurahan Kotolua pada iven tersebut.
Sebagai pelatih dai cilik dan membaca puisi, Sefni juga
mematangkan persiapan anak didiknya tampil dalam Festival Anak Soleh
antar MDA/MIN se-Kota Padang. Selain mencintai bidang syarhil, dia sangat tertarik dengan penangkaran penyu yang juga ada kaitannya dengan jurusan Sefni.
“Dengan mempelajari biologi, secara langsung kita akan dikenalkan
dengan setiap makhluk hidup dan belajar mencintai alam, termasuk penyu.
Untuk itu, diperlukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya
menjaga penyu dari ancaman manusia,” katanya.
Saat ini, katanya, Indonesia merupakan negara yang kaya dengan
spesies penyu. Namun, populasinya mulai terancam kepunahan karena ulah
tangan manusia.
“Saya terus mengupayakan share informasi melalui media sosial untuk
menyadarkan masyarakat supaya mencintai penyu, khususnya di Sumbar,”
ucapnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar