Dimuat di Padang Ekspres edisi 10 April 2015
Padang-Lubukbasung Bisa Hafal Dua Juz
Lanca kaji dek diulang, pasa jalan dek ditampuah.
Pepatah Minang di atas cocok untuk menggambarkan ketekunan
seorang Al Hafizh Ibnu Qoyyim, mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Unand ini.
Pria yang biasa dipanggil Hafizh ini merupakan satu mutiara dari
sekian batu permata yang tersimpan di kampus Limaumanih. Meski jenjang
pendidikan yang dipilihnya merupakan pintu gerbang menuju calon
diplomat, itu tidak membuatnya lupa dengan Al Quran.
“Kalau pulang kampung ke Lubukbasung, menghabiskan waktu dua jam
perjalanan. Di sepanjang perjalanan, minimal satu atau dua juz bisa
mengulang hafalan Quran,” kata Hafizh membeberkan salah satu jurusnya
menghapal Al Quran.
Saat ini Hafizh fokus mempersiapkan diri untuk bisa ikut serta dalam
ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) antar-mahasiswa tingkat nasional.
Rencananya, iven dua tahunan itu digelar di Universitas Indonesia
Jakarta 1-7 Agustus mendatang.
Untuk itu, Hafizh terus memperbanyak pemahaman soal-soal yang
berhubungan dengan kandungan Al Quran. Selain itu dirinya juga
mengintensifkan mengulang hafalannya.
Artinya, dengan bekal yang telah dimilikinya ini, selain
berpotensi sebagai penghapal Quran, Hafizh juga memiliki skill memahami
isi kandungan Al Quran.
Kepada Padang Ekspres, kemarin (9/4), Hafizh mengatakan,
mengulang hafalan Al Quran adalah bentuk persiapan ikut serta dalam
cabang Musabaqah Hifzil Quran (MHQ).
Sementara memahami kandungan Al Quran dari berbagai materi, dilakukannya untuk persiapan cabang Musabaqah Fahmil Quran (MFQ). Di samping terus menghapal Al Quran, mahasiswa kelahiran Tiku 10 Oktober 1993 itu juga tertarik pada cabang MFQ.
“Dari sekian banyak cabang MTQ, cabang MFQ inilah yang memiliki semua aspek keilmuan di dalamnya. Fahmil
itu merupakan campuran dari banyak bidang ilmu lainnya seperti science,
politik, sejarah lampau hingga kajian kontemporer ada di cabang ini,”
tuturnya.
Menjabat sebagai Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Pengembangan Ilmu dan
Kandungan Al Quran (UKM-PIKA) tidak membuatnya lengah terhadap
hapalannya. Selain dukungan dari keluarga, teman-teman sesama peserta
lomba fahmil juga mendorong Hafizh untuk mampu meraih segudang
prestasi.
Sejauh ini, dia telah meraih banyak prestasi. Di antaranya, juara 1
lomba baca kitab kuning se-Kota Solok tahun 2010, juara 2 fahmil
se-Kabupaten Agam tahun 2010, dan juara 2 MFQ se-Unand tahun 2012. Di
ajang fahmil, anak sulung dari empat bersaudara itu pernah menjadi
semifinalis di tingkat nasional.
“Pada tahun 2013, kebetulan waktu itu tuan rumahnya adalah Unand dan UNP, tapi sayangnya hanya mampu masuk semifinal,” ujarnya.
Hafizh membeberkan rahasia kesuksesannya. Menurut dia, dengan membaca
dapat membuka jendela dunia. Inilah kiat yang terus membuatnya dapat
meraih puluhan prestasi.
Hafizh sendiri suka membaca buku tentang kisah-kisah tokoh Islam, dan
buku science. Dia juga aktif berorganisasi dan berbagai perlombaan
skala lokal maupun nasional. Dengan begitu, diharapkannya bisa mengasah
kemampuan mengatur waktu.
“Semakin banyak kegiatan, tentu kita juga harus lebih pandai membagi
waktu. Tetap utamakan prioritas. Kalau saya sekarang sebagai mahasiswa,
prioritas utama memang kuliah. Kalau mampu berprestasi di luar kampus,
Alhamdulillah,” ungkapnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar