Teringat dan Terkenang

Untuk menyingkap sisi lain batu nisanku kelak dimana hanya ada nama, kelahiran dan kematian, maka aku menulis!

Senin, 17 Agustus 2015

Persaingan Masuk Unand makin Ketat

Dibuat di Padang Ekspres edisi 7 Agustus 2015
 
Secara nasional, Universitas Andalas (Unand) berhasil meraih peringkat ketujuh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) paling diminati. Hal ini bedasarkan data jumlah peminat SNMPTN dan SBMPTN yang mendaftarkan diri untuk diterima di Unand.
Penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2015/2016 pada program S-1 khususnya jalur SNMPTN, diminati oleh 66.273 orang. Sedangkan yang diterima melalui jalur ini hanya 2.379 orang.
Sementara, calon mahasiswa yang mendaftar melalui jalur SBMPTN 54.060 orang dan diterima 2.625 orang. Dari fakta ini, dapat dinyatakan bahwa Unand mempunyai angka keketatan yang masuk tinggi di Indonesia. 
”Manajemen menjadi program studi yang paling diminati melalui jalur SNMPTN dengan jumlah peminat 5.198 dan diterima 67 orang. Kedua, Hukum dengan peminat 4.592 orang dan diterima 200 orang. Ketiga, Akuntansi peminat 3.485 orang dan diterima 66 orang,” jelas Rektor Unand Prof Dr Werry Darta Taifur SE BA saat pembukaan BAKTI Unand 2015 di Auditorium Limaumanis, baru-baru ini.
Khusus program studi paling diminati melalui jalur SBMPTN. Pertama, Hukum peminat 3.363 orang dan diterima 220 orang. Kedua, Manajemen peminat 3.116 orang dan diterima 71 orang. Ketiga, Pendidikan Dokter peminat 3.086 orang dan diterima 127 orang.
Werry mengimbau mahasiswa baru Unand 2015 untuk menanamkan niat yang kuat sejak menginjakan kaki di kampus yang dipimpinnya itu. ”Niatkan masuk ke Unand untuk sukses dengan tamat tepat waktu,  tidak mengecewakan orangtua, dan almamater,” ajaknya.
Pembukaan BAKTI mahasiswa baru Unand kali ini, terlihat berbeda dengan tahun sebelumnya. Terlihat seluruh peserta yang hadir menggunakan baju kebesaran dan jaket almamater. Selain itu, hal berbeda juga tampak menyampaikan orasi ilmiah mengenai penemuan teknologi robotic terbaru. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar