Teringat dan Terkenang

Untuk menyingkap sisi lain batu nisanku kelak dimana hanya ada nama, kelahiran dan kematian, maka aku menulis!

Senin, 17 Agustus 2015

Annisa Lirizati, Artis Cilik yang Atlet Taekwondo

Dimuat di Padang Ekspres edisi 25 July 2015

Manggung Dua Kali Seminggu, Album Perdana Laris  
Jagoan taekwondo sabuk merah satu ini memiliki talenta menakjubkan. Selain berprestasi di cabang olahraga yang identik dengan kekuatan tendangan itu, dia juga dikenal sebagai artis Minang cilik. Siapakah dia?
Nama aslinya Annisa Lirizati, namun kalangan musisi Minang lebih mengenalnya dengan Annisa Shantia.  Bakat menyanyi putri pertama dari tiga orang bersaudara pasangan Amril dan Yuliza ini, sudah terlihat sejak usia belia.
Kemarin (23/7), Padang Ekspres berkesempatan menemui keponakan penyanyi Desi Shantia di kediamannya, Jalan Gunungjuaro No 5 Siteba, Kecamatan Nanggalo, Padang. Didampingi keluarganya, Icha—begitu panggilan akrabnya—blak-blakan menuturkan perjalanan karirnya menjadi penyanyi Minang.
“Tante yang pertama kali mengajak Icha bikin album, kemudian Icha dikenalkan dengan pencipta lagu dan musik, serta om produsernya. Alhamdulillah, album perdana itu laku di pasaran. Sekarang dapat tawaran lagi untuk album kedua, semoga Icha tidak mengecewakan,” ujarnya malu-malu.
Album perdananya dirilis ketika dirinya masih duduk di kelas V SD.
Awalnya, tambah Icha, niat menyanyi hanya untuk menghibur orang di sekitar saja. Bahkan, tidak pernah terpikirkan oleh lulusan SDN 16 Suraugadang Padang ini, menjadi penyanyi profesional seperti sekarang ini.
“Belajar dan sekolah tetap menjadi prioritas utama. Terpenting harus pandai membagi waktu antara kegiatan rutin latihan taekwondo dan jadwal manggung,” kata dara cantik yang hobi makan ayam goreng ini.
Sekadar diketahui bahwa penyanyi cilik kelahiran 11 Oktober 2001 ini sudah meraih berbagai prestasi sebagai seorang atlet taekwondo. Tahun 2014 lalu, Annisa yang mewakili Padang berhasil meraih juara 2 cabang sabuk merah putri dalam ajang Porprov di Dharmasraya. 
Sebelumnya, tahun 2013, Icha meraih juara 1 dalam kompetisi taekwondo cabang sabuk biru putri di Jambi sewaktu menjadi utusan Sumbar.
Kini di usianya yang baru menginjak 14 tahun, Icha biasanya mendapat tawaran manggung dalam acara pesta minimal dua kali seminggu. Sekali tampil, Icha mendapat uang saku terbilang lumayan besar untuk anak seusianya.
Kendati sudah terkenal, namun Icha tetap memegang teguh pesan dan nasihat-nasihat orangtuanya. 
”Kalau sukses dan meraih suatu prestasi, tidak boleh sombong dan memilih-milih teman. Pintar bergaul dan disenangi banyak orang, dan tetap berpandai-pandai membagi waktu,” tutur Icha mengingat pesan orangtuanya. (*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar